Kamis, 21 Januari 2016

11


Kesal, Kakak Boyke Tak Ingin Damai

Tanjungpinang (BP) - Aksi pemukulan yang dilakukan oleh dua orang pelaku, Santos dan Rendi di Kafe Basecamp Jalan Ahmad Yani Tanjungpinang terhadap Boyke mengakibatkan bibir korban berdarah Minggu (20/12).

Ratna (35) kakak kandung  korban tetap tidak menerima atas pemukulan terhadap adik kandungnya. Dia berharap kepada pihak kepolisian agar menahan dan memproses kedua pelaku sesuai aturan hukum. 

“Saya berharap kepada penegak hukum, dalam hal ini Kepolisian Resor Tanjungpinang agar kedua pelaku yang menganiaya adik saya ditangkap dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegas Ratna di kediamannya di Jalan Potong Lembu, Kelurahan Tanjungpinang Barat, Kota Tanjungpinang, Rabu (23/12).

Dirinya berharap kepada pihak Polisi untuk segera menangkap kedua pelaku Santos dan Rendi guna dilakukan penahanan.

Ketika disinggung, apabila pihak kedua pelaku meminta damai, Ratna dengan tegas mengatakan kalau untuk berdamai tidak dimungkinkan lagi dikarenakan sudah lewat hari.

“Jika kedua pelaku ingin berdamai, kenapa tidak dari hari pertama,” ungkapnya.
“Sekali lagi saya katakan, saya tidak mau berdamai. Apapun yang terjadi saya siap dan tetap maju siapa pun dia,” ujar wanita ini.

Sementara, Boyke yang merupakan korban pemukulan mengaku kedua pelaku memukulinya sekitar pukul 22.00 WIB. Selain dipukul, pelaku bernama Santos juga menendang dan menghempaskan badan Boyke ke lantai.

“Saya tidak tau lagi berapa kali saya dipukul. Selain dipukul Santos menendang saya dan menghempaskan badan saya ke lantai,” paparnya 

Sementara, Kapolres Tanjungpinang, AKBP Kristian P Siagian, tetap berkomitmen terhadap kasus Kriminal.

“Saya tetap komitmen terhadap kasus kriminal dan tidak akan main-main. Apabila ada laporan telah masuk ke polisi, tetap kita tindak lanjuti dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegas Kris kepada sejumlah wartawan ketika melakukan jumpa Pers di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Polres Tanjungpinang.





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar