Kesal,
Kakak Boyke Tak Ingin Damai
Tanjungpinang
(BP) - Aksi pemukulan yang dilakukan oleh dua orang pelaku, Santos dan
Rendi di Kafe Basecamp Jalan Ahmad Yani Tanjungpinang terhadap Boyke
mengakibatkan bibir korban berdarah Minggu (20/12).
Ratna (35) kakak kandung korban tetap tidak menerima atas pemukulan
terhadap adik kandungnya. Dia berharap kepada pihak kepolisian agar menahan dan
memproses kedua pelaku sesuai aturan hukum.
“Saya berharap kepada penegak hukum, dalam hal
ini Kepolisian Resor Tanjungpinang agar kedua pelaku yang menganiaya adik saya
ditangkap dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegas Ratna di
kediamannya di Jalan Potong Lembu, Kelurahan Tanjungpinang Barat, Kota
Tanjungpinang, Rabu (23/12).
Dirinya berharap kepada pihak Polisi untuk segera
menangkap kedua pelaku Santos dan Rendi guna dilakukan penahanan.
Ketika disinggung, apabila pihak kedua pelaku
meminta damai, Ratna dengan tegas mengatakan kalau untuk berdamai tidak
dimungkinkan lagi dikarenakan sudah lewat hari.
“Jika kedua pelaku ingin berdamai, kenapa tidak
dari hari pertama,” ungkapnya.
“Sekali lagi saya katakan, saya tidak mau
berdamai. Apapun yang terjadi saya siap dan tetap maju siapa pun dia,” ujar
wanita ini.
Sementara, Boyke yang merupakan korban pemukulan
mengaku kedua pelaku memukulinya sekitar pukul 22.00 WIB. Selain dipukul,
pelaku bernama Santos juga menendang dan menghempaskan badan Boyke ke lantai.
“Saya tidak tau lagi berapa kali saya dipukul.
Selain dipukul Santos menendang saya dan menghempaskan badan saya ke lantai,”
paparnya
Sementara, Kapolres Tanjungpinang, AKBP Kristian
P Siagian, tetap berkomitmen terhadap kasus Kriminal.
“Saya tetap komitmen terhadap kasus kriminal dan
tidak akan main-main. Apabila ada laporan telah masuk ke polisi, tetap kita
tindak lanjuti dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” tegas Kris
kepada sejumlah wartawan ketika melakukan jumpa Pers di Ruang Rapat Utama
(Rupatama) Polres Tanjungpinang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar